Rabu, 07 Desember 2011

AYAH MENGAPA AKU BERBEDA (AYAH)


Ayah Mengapa Aku Berbeda adalah kisah adaptasi novel dan ceritaonline karya Agnes Danovar yang telah dibaca oleh lebih dari 2 juta pembaca online

Namanya Angel. Cantik. Pintar. Berbakat. Dan... berbeda. Hidupnya ditakdirkan untuk terus melampaui tantangan. Ibunya meninggal saat melahirkannya, lalu ia dibesarkan dengan penuh cinta oleh Ayah dan neneknya. Angel sejak balita dinyatakan tuna rungu

Namun, ternyata Angel sangat cerdas, lebih cerdas dari anak seusianya. Dan karena dilahirkan oleh pasangan pianis, secara alami ia menguasai bakat yang sama. Karena kecerdasannya inilah Angel disekolahkan di sekolah umum, di mana ia akhirnya belajar memahami bahwa tak semua orang nyaman dengan perbedaan

Maya, gadis cantik yang merasa terancam dengan hadirnya Angel yang cantik, pintar, dan berbakat. Angel tak pernah lepas dari “serangan” Maya yang bertubi. Di situ pulalah ada Hendra, cowok baik hati yang kemudian menjadi sahabat Angel, dan Martin cowok incaran Maya yang diam-diam lebih memperhatikan Angel

Pada saat yang sama, ayah Angel mengalami masalah jantung. Pendapatan tak seberapa dari toko roti keluarga yang ia kelola, menghambat pengobatannya, sehingga Angel berusaha menambah penghasilan keluarga dengan menjadi pianis sebuah cafe. Di cafe inilah, ia merajut cinta dengan Ferly, pegawai cafe tersebut. Cinta mereka tentu saja tak biasa, karena bernuansa perbedaan yang tidak biasa

Tantangan demi tantangan, hambatan demi hambatan harus dihadapi Angel. Sebagai manusia ia hampir menyerah, namun Tuhan selalu punya cara mengembalikan kekuatannya. Hingga pada akhirnya Tuhan akan memberikan jawaban terindah atas pertanyaan Angel yang pernah ia sampaikan ke Sang Ayah “Ayah, mengapa aku berbeda?”

Ayah Mengapa Aku Berbeda adalah kisah adaptasi novel dan ceritaonline karya Agnes Danovar yang telah dibaca oleh lebih dari 2 juta pembaca online

Namanya Angel. Cantik. Pintar. Berbakat. Dan... berbeda. Hidupnya ditakdirkan untuk terus melampaui tantangan. Ibunya meninggal saat melahirkannya, lalu ia dibesarkan dengan penuh cinta oleh Ayah dan neneknya. Angel sejak balita dinyatakan tuna rungu

Namun, ternyata Angel sangat cerdas, lebih cerdas dari anak seusianya. Dan karena dilahirkan oleh pasangan pianis, secara alami ia menguasai bakat yang sama. Karena kecerdasannya inilah Angel disekolahkan di sekolah umum, di mana ia akhirnya belajar memahami bahwa tak semua orang nyaman dengan perbedaan

Maya, gadis cantik yang merasa terancam dengan hadirnya Angel yang cantik, pintar, dan berbakat. Angel tak pernah lepas dari “serangan” Maya yang bertubi. Di situ pulalah ada Hendra, cowok baik hati yang kemudian menjadi sahabat Angel, dan Martin cowok incaran Maya yang diam-diam lebih memperhatikan Angel

Pada saat yang sama, ayah Angel mengalami masalah jantung. Pendapatan tak seberapa dari toko roti keluarga yang ia kelola, menghambat pengobatannya, sehingga Angel berusaha menambah penghasilan keluarga dengan menjadi pianis sebuah cafe. Di cafe inilah, ia merajut cinta dengan Ferly, pegawai cafe tersebut. Cinta mereka tentu saja tak biasa, karena bernuansa perbedaan yang tidak biasa

Tantangan demi tantangan, hambatan demi hambatan harus dihadapi Angel. Sebagai manusia ia hampir menyerah, namun Tuhan selalu punya cara mengembalikan kekuatannya. Hingga pada akhirnya Tuhan akan memberikan jawaban terindah atas pertanyaan Angel yang pernah ia sampaikan ke Sang Ayah “Ayah, mengapa aku berbeda?”

SANG PENARI


Meskipun ini adalah forum buku, saya ingin mengajak kalian nonton Sang Penari, yang baru premier 10 November lalu. Film ini wajib-tonton, terutama bagi yang doyan baca buku. Apalagi anak urban dekade ini, yang sudah lupa hiburan rakyat zaman agraris. Seru juga untuk membayangkan era retro, tatkala dunia masih sederhana. (Kebanyakan kamu gak ngalami kan?). Tidak cuma itu, cerita ini juga menyentuh sejarah kelam negeri kita (periode 65-66).

Sang Penari (sutradara Ifa Isfansyah) diangkat dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya sastrawan Ahmad Tohari. Sinopsis atau resensinya sebetulnya sudah banyak sekali ditulis (tanya saja Mbah Google). Maklum, bukunya terbit pertama kali tahun 1982--nyaris 30 tahun yang lalu, jadi sudah tergolong klasik! Sekarang dipasarkan ulang oleh Gramedia Pustaka Utama, dengan sampul yang sama dengan poster film.

Novel dan filmnya berkisah tentang perempuan cantik penari ronggeng. Jangan bayangkan kota besar. Bayangkan sebuah dusun terpencil di tahun 50an atau 60an. Bukan cuma tidak ada listrik, sekolah pun di masa itu tidak penting. Tapi cinta selalu penting--dari zaman Cleopatra dan Asterix, Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka, selalu begitu, manusia terus-terusan jatuh cinta. Bisa dibilang, ini kisah cinta antara Srintil, si penari ronggeng, dengan Rasus, pemuda desa yang lantas jadi tentara. Di dusun yang tak ada listrik dan sekolah tak penting itu, tari ronggeng bermakna penting. Ini tari rakyat yang mistis sekaligus erotis--yang, agaknya, tidak bisa begitu saja kita hakimi dengan kacamata modern orang kota.

Itu mungkin tantangan buat kita waktu membaca kisah manusia dari konteks yang berbeda. Bisa tidak kita tidak buru-buru menghakimi?
Yang sudah baca Ronggeng Dukuh Paruk bisa menonton Sang Penari sambil membandingkan dengan novelnya. Yang belum baca bisa menonton dulu, baru cari bukunya. Setelah menyimak film maupun novelnya, banyak hal yang bisa dibahas.
Film, tentu saja, harus tuntas dalam sekitar satu setengah jam. Novel boleh dibaca berjam-jam atau berhari-hari. Jadi, film adalah bahasa yang berbeda dari buku. Peralihan "bahasa" itu menarik banget, buat saya sih. Misalnya, dalam film selalu ada penyederhanaan konflik dan penghilangan tokoh. Tokoh Bajus, misalnya, hilang di film. Tapi ada juga tokoh baru yang muncul yang berfungsi untuk melancarkan alur.

Film Sang Penari wajib-tonton, tapi bukan berarti sempurna. Buat saya, sebagai kisah cinta, penggarapan film ini terlalu realistis dan obyektif (realistis dan obyektif bertentangan dengan perasaan jatuh cinta). Tapi ,sebagai film bertema sejarah dan politik, film ini kurang bersikap, selain ada satu dua hal yang tidak akurat. Konflik sosial di Dukuh Paruk yang menyebabkan pembunuhan massal terhadap [yang dituduh] simpatisan PKI tidak tergarap. Militer tampak simpatik dalam film ini. Akibatnya, persoalan sejarah penting era itu tidak benar-benar terangkat.

Tapi, sekali lagi, film dan novel ini wajib ditonton dan didiskusikan.

Meskipun ini adalah forum buku, saya ingin mengajak kalian nonton Sang Penari, yang baru premier 10 November lalu. Film ini wajib-tonton, terutama bagi yang doyan baca buku. Apalagi anak urban dekade ini, yang sudah lupa hiburan rakyat zaman agraris. Seru juga untuk membayangkan era retro, tatkala dunia masih sederhana. (Kebanyakan kamu gak ngalami kan?). Tidak cuma itu, cerita ini juga menyentuh sejarah kelam negeri kita (periode 65-66).

Sang Penari (sutradara Ifa Isfansyah) diangkat dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya sastrawan Ahmad Tohari. Sinopsis atau resensinya sebetulnya sudah banyak sekali ditulis (tanya saja Mbah Google). Maklum, bukunya terbit pertama kali tahun 1982--nyaris 30 tahun yang lalu, jadi sudah tergolong klasik! Sekarang dipasarkan ulang oleh Gramedia Pustaka Utama, dengan sampul yang sama dengan poster film.

Novel dan filmnya berkisah tentang perempuan cantik penari ronggeng. Jangan bayangkan kota besar. Bayangkan sebuah dusun terpencil di tahun 50an atau 60an. Bukan cuma tidak ada listrik, sekolah pun di masa itu tidak penting. Tapi cinta selalu penting--dari zaman Cleopatra dan Asterix, Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka, selalu begitu, manusia terus-terusan jatuh cinta. Bisa dibilang, ini kisah cinta antara Srintil, si penari ronggeng, dengan Rasus, pemuda desa yang lantas jadi tentara. Di dusun yang tak ada listrik dan sekolah tak penting itu, tari ronggeng bermakna penting. Ini tari rakyat yang mistis sekaligus erotis--yang, agaknya, tidak bisa begitu saja kita hakimi dengan kacamata modern orang kota.

Itu mungkin tantangan buat kita waktu membaca kisah manusia dari konteks yang berbeda. Bisa tidak kita tidak buru-buru menghakimi?
Yang sudah baca Ronggeng Dukuh Paruk bisa menonton Sang Penari sambil membandingkan dengan novelnya. Yang belum baca bisa menonton dulu, baru cari bukunya. Setelah menyimak film maupun novelnya, banyak hal yang bisa dibahas.
Film, tentu saja, harus tuntas dalam sekitar satu setengah jam. Novel boleh dibaca berjam-jam atau berhari-hari. Jadi, film adalah bahasa yang berbeda dari buku. Peralihan "bahasa" itu menarik banget, buat saya sih. Misalnya, dalam film selalu ada penyederhanaan konflik dan penghilangan tokoh. Tokoh Bajus, misalnya, hilang di film. Tapi ada juga tokoh baru yang muncul yang berfungsi untuk melancarkan alur.

Film Sang Penari wajib-tonton, tapi bukan berarti sempurna. Buat saya, sebagai kisah cinta, penggarapan film ini terlalu realistis dan obyektif (realistis dan obyektif bertentangan dengan perasaan jatuh cinta). Tapi ,sebagai film bertema sejarah dan politik, film ini kurang bersikap, selain ada satu dua hal yang tidak akurat. Konflik sosial di Dukuh Paruk yang menyebabkan pembunuhan massal terhadap [yang dituduh] simpatisan PKI tidak tergarap. Militer tampak simpatik dalam film ini. Akibatnya, persoalan sejarah penting era itu tidak benar-benar terangkat.

Tapi, sekali lagi, film dan novel ini wajib ditonton dan didiskusikan.

Selasa, 06 Desember 2011

wow the little prince


Seorang pilot terdampar di Gurun Sahara karena mesin pesawatnya rusak. Di sana, dia bertemu dengan si Pangeran Kecil. Pangeran kecil pun bercerita tentang planetnya yang kecil dan jauh, serta pengalamannya berkelana ke planet-planet lain. Siapa dan pengalaman apa saja yang dia temui disana? Dan apakah si Pangeran Kecil akhirnya kembali ke planet asalnya? Ikuti kisah selengkapnya dalam bilingual Comics WOW ! the little prince

Seorang pilot terdampar di Gurun Sahara karena mesin pesawatnya rusak. Di sana, dia bertemu dengan si Pangeran Kecil. Pangeran kecil pun bercerita tentang planetnya yang kecil dan jauh, serta pengalamannya berkelana ke planet-planet lain. Siapa dan pengalaman apa saja yang dia temui disana? Dan apakah si Pangeran Kecil akhirnya kembali ke planet asalnya? Ikuti kisah selengkapnya dalam bilingual Comics WOW ! the little prince
 

About

Site Info

Best seller Copyright © 2009 Community is Designed by Bie Converted To Community Galleria by Cool Tricks N Tips